JELAJAH LITERASI

Pulau Komodo: Yang Terancam Bukan Hanya Kadal Purba, Tapi Manusia dan Budayanya

Nukilan by

Dalam pendahuluan dan renungan buku Pulau Komodo: Tanah, Rakyat, dan Bahasanya, pastor-linguis Belanda, J.A.J Verheijen, mengungkap kecemasan akan hilangnya budaya dan bahasa asli penduduk Pulau Komodo (Ata Modo) akibat industri pariwisata menjelang penetapan pulau sebagai taman nasional pada 1980.

Keep Reading

Kekerasan dan Intoleransi Sekularisme Puritan

Wacana by

Dalam Islamofobia: Melacak Akar Ketakutan terhadap Islam di Dunia Barat, Karen Armstrong dan Dilwar Hussain menunjukkan sekularisme tak datang secara alamiah tapi dipaksakan dengan kekerasan. Sekularisme puritan seperti ini malah bisa memicu benturan antarperadaban.

Keep Reading

Kisah di Balik “Robohnya Surau Kami”

Fiksi by

Robohnya Surau Kami”, cerpen A.A. Navis paling dikenal orang, ternyata pernah membuat pengarangnya dituduh komunis. Cerpen ini juga tampaknya menjadi fondasi gaya kepengarangan Navis, sehingga ia kemudian dijuluki “pencemooh nomor wahid”.

Keep Reading

“Mati Ketawa Cara daripada Soeharto”: Mengenang Satire Politik Orde Baru

Nukilan by

Politisi tak hanya menghadirkan kekecewaan tapi juga kelucuan. Mati Ketawa Cara daripada Soeharto menertawakan kemalangan bangsa Indonesia sekaligus kepandiran elite politiknya. Satire di dalamnya hidup klandestin pada masa Orde Baru, tapi uniknya tetap relevan pada masa sekarang.

Keep Reading

“The Trial of the Chicago 7”: Paket Lengkap Drama Pengadilan, Politik, dan Aktivisme

Film by

The Trial of the Chicago 7 merupakan visualisasi sinematik masa keemasan aktivisme “kiri” di Amerika Serikat. Sebuah masa yang mungkin belum tertandingi hingga kini, bahkan oleh gerakan Occupy Wall Street 2011 sekalipun.

Keep Reading

Merebut Negara dari Cengkeraman Plutokrasi

Nukilan by

Oleh A.E. Priyono

Almarhum A.E. Priyono dalam tulisannya pada 2016 menyatakan demokrasi di Indonesia pasca-Reformasi telah bermutasi menjadi plutokrasi (kekuasaan oleh segelintir kaum kaya). Rezim-rezim yang dilahirkannya adalah rezim oligarki-elektoral.

Keep Reading

Louise Gluck: Sekilas Karya dan Proses Kreatif Peraih Nobel Sastra 2020

Bukupedia by

Setelah 52 tahun menjadi penyair dan memengaruhi banyak penyair muda pada masanya, Louise Elisabeth Gluck akhirnya dianugerahi Nobel Sastra 2020. Siapakah Gluck? Bagaimana karyanya? Bagaimana ia menggubah sebuah puisi?

Keep Reading

“Enola Holmes”: Kisah Detektif Rasa Feminis

Film by

Di permukaan, Enola Holmes lebih banyak menampilkan sisi hiburan. Tapi, jika mengamati lebih jauh, kita bisa melihat film ini memendam kritik terhadap nuansa misoginis dalam karakter Sherlock Holmes ciptaan Arthur Conan Doyle.

Keep Reading

“Menolak Matinya Intelektualisme”: Demos Tersungkur, Demagog Tumbuh Subur

Wacana by

AE Priyono (1958-2020) adalah aktivis-pemikir yang konsisten dengan isu publik dan ruang publik. Tapi, benarkah publik (demos) masih ada dalam demokrasi Indonesia. Atau, justru yang tersisa kini cuma demagog pemburu hasrat dan ambisi privat.

Keep Reading
1 8 9 10 11 12 28
Go to Top