JELAJAH LITERASI

Tag archive

Pramoedya Ananta Toer

“Perempuan di Titik Nol”: Mengenang Nawal el-Saadawi dan Firdaus

in Fiksi by

Kisah Firdaus menginspirasi Nawal el-Saadawi lebih daripada siapa pun. Jika, dengan menulis novel ini, Nawal mengatakan dia telah menghidupkan sosok Firdaus, Firdaus pun sebenarnya telah menghidupi Nawal dengan kisahnya. Interaksi menarik antara karya dan penciptanya.

Keep Reading

Bagaimana Mereka Mengarang?

in Nukilan by

Bagaimana para pengarang menghasilkan karya mereka? Berikut kami nukil beberapa jawaban dari Pramoedya Ananta Toer, Nasjah Djamin, Umar Kayam, Satyagraha Hoerip, dan Hamsad Rangkuti. Ada yang menjelaskannya secara filosofis, dan bahkan mistis, tapi ada juga yang teknis.

Keep Reading

“Saya Terbakar Amarah Sendirian!”: Mengenang Andre Vltchek Sekaligus Pramoedya Ananta Toer

in Nukilan by

Andre Vltchek meninggal dunia 22 September 2020. Jurnalis Amerika ini banyak menulis tentang Indonesia. Salah satunya Saya Terbakar Amarah Sendirian! hasil wawancaranya dengan Pramoedya Ananta Toer. Berikut kami nukilkan bagian tentang sastra dari buku tersebut.

Keep Reading

Kutipan dari Novel “Bumi Manusia”

in Nukilan by

Bumi Manusia—dan Tetralogi Buru—karya Pramoedya Ananta Toer bukan hanya masterpiece kesusastraan Indonesia, tapi juga sumbangan negeri ini bagi kesusastraan dunia. Dalam karya ini, banyak kalimat menarik yang melukiskan emosi, pikiran, dan kondisi sosial-politik. Di sini kami pilihkan sebagian di antaranya. Kami juga mencoba menjelaskan kutipan itu sependek pemahaman kami.

Keep Reading

“Midah Si Manis Bergigi Emas”: Mencintai Itu Melawan

in Fiksi by

Ini novel yang getir. Kepedihan demi kepedihan memalu Midah tak ada habisnya. Tapi, perempuan itu melawan meskipun terus tumbang. Sebab, perlawanan bukan soal kalah-menang, tapi soal keyakinan kepada cinta.

Keep Reading
Go to Top