JELAJAH LITERASI

Category archive

Sofia

“The Socrates Express”: Melancong ke Dalam, Mencari Diri

in Sofia by

Dalam The Socrates Express, Eric Weiner melakukan perjalanan intelektual yang berliku, mengikuti jejak para pemikir besar dalam sejarah, dan menunjukkan kepada kita bagaimana para filsuf menawarkan kearifan praktis dan spiritual untuk masa-masa ambyar seperti sekarang.

Keep Reading

“On Bullshit”: Omong Kosong Lebih Bahaya daripada Berbohong

in Sofia by

Dalam On Bullshit (2005), filsuf Harry Gordon Frankfurt mencoba mengapresiasi kata bullshit (‘omong kosong’) dengan memberinya teori. Lalu, kenapa Frankfurt berkesimpulan bullshit lebih berbahaya daripada berbohong?

Keep Reading

“Dunia Sophie”: Buat Apa Belajar Filsafat?

in Sofia by

Oleh Budhy Munawar-Rachman

Dengan mengulas novel Dunia Sophie karya Jostein Gaarder, Budhy Munawar-Rachman mengajukan pertanyaan. Pentingkah kita belajar filsafat? Bisakah filsafat dibuang dari kehidupan kita? Mengapa filsafat dikesankan rumit? Mengapa di Indonesia, sekolah-sekolah tak mengajarkan filsafat?

Keep Reading

Badiou-Zizek: Filsafat Harus Melampaui Perdebatan Semu

in Sofia by

Dua filsuf kontroversial berdiskusi. Pertanyaan untuk mereka: mau dibawa ke mana filsafat di masa kini? Jawaban-jawaban mereka menarik, terutama saat banyak orang mungkin menganggap tak ada lagi alternatif bagi kapitalisme.

Keep Reading

Jalan Getir Filsafat-Tasawuf dalam Dunia Islam

in Sofia by

Dalam Kosmologi Islam, William Chittick mengungkap bahwa sains tentang alam selalu berdampingan erat dengan sains tentang jiwa dalam pemikiran Islam. Itulah kenapa filsafat dan tasawuf bak dua sisi dari koin yang sama dalam Islam. Tapi sayangnya, dua sejoli pengetahuan ini kini banyak ditinggalkan kaum terdidik dan pranata pendidikan di dunia Islam. Chittick menyebutnya telah mati suri selama satu abad.

Keep Reading

Epistemologi Transrasional

in Sofia by

Sebuah aliran mistisisme Islam yang berkembang pada Abad ke-17 ternyata mampu menjawab gugatan yang dihadirkan revolusi fisika kuantum terhadap sains modern. Aliran itu berdasarkan pengalaman mistis tapi sekaligus bersifat filosofis-rasional. Ia dijabarkan secara diskursif-logis tapi juga bersifat spiritual. Dalam Epistemologi Tasawuf: Sebuah Pengantar, Haidar memaparkan pandangan epistemologi aliran ini.

Keep Reading
Go to Top