“Seperti Dendam…”: Film yang Taat Novel
Penggarapan apik dari sisi sinematografi, tapi skenarionya masih terlalu patuh pada plot dan alur novelnya, sehingga pengisahannya terasa tak utuh.
Keep ReadingPenggarapan apik dari sisi sinematografi, tapi skenarionya masih terlalu patuh pada plot dan alur novelnya, sehingga pengisahannya terasa tak utuh.
Keep ReadingDengan teknik narasi epistoler, Gaarder dan Hagerup membawa kita kepada pengembaraan dua remaja ke dalam keajaiban dunia penulisan.
Novel ini menjadi semacam epos bagi perjalanan seorang “anak ajaib” di dunia musik. Dee Lestari seakan tengah menciptakan “Beth Harmon”
Sumur mengungkap, perubahan iklim tak hanya berdampak terhadap kehidupan fisik manusia, tapi psikisnya. Bukan hanya modal ekonomi yang hancur tapi
Sumur mengungkap, perubahan iklim tak hanya berdampak terhadap kehidupan fisik manusia, tapi psikisnya. Bukan hanya modal ekonomi yang hancur tapi modal sosial.
Keep ReadingPenggarapan apik dari sisi sinematografi, tapi skenarionya masih terlalu patuh pada plot dan alur novelnya, sehingga pengisahannya terasa tak utuh.
Cerpen Umar Kayam “Ziarah Lebaran” merupakan salah satu dari 17 “Cerpen Pilihan Kompas” 1995. Y.B. Mangunwijaya mengulas Umar Kayam sangat
Perlawanan para “perempuan” dalam Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha berasal dari kedalaman jiwa mereka. Jiwa mereka bisa mengasihi tapi juga
John Steinbeck merajut cerita persahabatan orang-orang malang dalam Cannery Row. Para gelandangan, pedagang kecil, pekerja seks, dan seorang ahli biologi yang kesepian—mungkin bukan suatu komunitas ideal, tapi di sinilah kemanusiaan tumbuh semerbak.
Keep ReadingDengan teknik narasi epistoler, Gaarder dan Hagerup membawa kita kepada pengembaraan dua remaja ke dalam keajaiban dunia penulisan.
Penggarapan apik dari sisi sinematografi, tapi skenarionya masih terlalu patuh pada plot dan alur novelnya, sehingga pengisahannya terasa tak utuh.
Novel ini menjadi semacam epos bagi perjalanan seorang “anak ajaib” di dunia musik. Dee Lestari seakan tengah menciptakan “Beth Harmon”
Bagaimana kekerasan seksual, brutalitas aparat negara, dan kesengsaraan hidup bisa berkaitan dengan kemaluan pria yang tertidur pulas? Di tangan Eka Kurniawan, hal-hal tersebut diadon jadi kisah getir sekaligus menggelikan.
Keep ReadingKisah kasih tak sampai kerap dipandang sebagai tema tragedi dalam banyak tradisi kesusastraan. Tapi, kisah Layla dan Majnun justru ditafsirkan
Dengan teknik narasi epistoler, Gaarder dan Hagerup membawa kita kepada pengembaraan dua remaja ke dalam keajaiban dunia penulisan.
Penggarapan apik dari sisi sinematografi, tapi skenarionya masih terlalu patuh pada plot dan alur novelnya, sehingga pengisahannya terasa tak utuh.
Cerpen Eka Kurniawan
Catatan Redaksi: “Kutukan Dapur” merupakan cerpen karya Eka Kurniawan. Dinukil dari kumpulan cerpen Cinta Tak Ada Mati. Telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam kumpulan cerpen Kitchen Curse. Dalam cerpen ini, Eka Kurniawan mengimajinasikan perjuangan di zaman kolonial dengan cara dan tokoh tak biasa.
Keep ReadingPenggarapan apik dari sisi sinematografi, tapi skenarionya masih terlalu patuh pada plot dan alur novelnya, sehingga pengisahannya terasa tak utuh.
Sumur mengungkap, perubahan iklim tak hanya berdampak terhadap kehidupan fisik manusia, tapi psikisnya. Bukan hanya modal ekonomi yang hancur tapi
John Steinbeck merajut cerita persahabatan orang-orang malang dalam Cannery Row. Para gelandangan, pedagang kecil, pekerja seks, dan seorang ahli biologi
Cinta Tak Ada Mati karya Eka Kurniawan menampilkan orang-orang buangan, peristiwa aneh, dan respons ajaib dari karakter-karakternya. Cerita tentang bagaimana melawan kenyataan bukan dalam bentuknya yang gagah, tapi dengan bermain-bermain.
Keep ReadingPenggarapan apik dari sisi sinematografi, tapi skenarionya masih terlalu patuh pada plot dan alur novelnya, sehingga pengisahannya terasa tak utuh.
Sumur mengungkap, perubahan iklim tak hanya berdampak terhadap kehidupan fisik manusia, tapi psikisnya. Bukan hanya modal ekonomi yang hancur tapi
Cerpen Umar Kayam “Ziarah Lebaran” merupakan salah satu dari 17 “Cerpen Pilihan Kompas” 1995. Y.B. Mangunwijaya mengulas Umar Kayam sangat