Stephen King adalah salah satu pengarang profilik dan laris. Karya-karyanya terjual lebih daripada 350 juta kopi di seluruh dunia. Apa rahasia kesuksesan King? Berikut ini 20 saran utama King bagi para penulis yang disarikan dari memoarnya On Writing: A Memoir of the Craft (2010).
SIAPA yang tak mengenal Stephen King? Mereka yang menyukai ketegangan kisah horor, kriminal, dan fantasi-supernatural pada halaman-halaman buku, layar-layar kaca, dan bioskop pasti mengenal pengarang Amerika Serikat 72 tahun itu. Enam puluhan novel dan dua ratusan cerita pendeknya telah terjual lebih daripada 350 juta kopi di seluruh dunia. Sebagian besarnya kemudian diangkat menjadi film, serial televisi, dan komik. Sejumlah karya “Raja Horor” itu di layar lebar menguasai daftar box office dunia seperti Carrie, Pet Sematary, The Green Mile, Dreamcatcher dan It.
Apa kunci kesuksesan King sebagai pengarang?
Dalam salah satu wawancara dengan The Atlantic, dia berbicara panjang lebar tentang pentingnya kalimat pembuka yang baik. Dia bilang banyak teori tentang itu, dan membuat kalimat pembuka yang baik bukanlah perkara mudah baginya. Tapi, dia memastikan satu hal, “Sebuah kalimat pembuka harus mengundang pembaca untuk memulai cerita. Ia harus mengatakan: Dengarkan. Kemarilah. Anda ingin tahu tentang ini.
Menurut King, sebuah kalimat pembuka bukan hanya penting bagi pembaca tapi juga pengarang. “Ia bukan hanya jalan masuk pembaca, tapi juga jalan masuk penulis, dan Anda harus menemukan gerbang yang cocok untuk keduanya.” Ini berarti, saat menulis kalimat pembuka, kita harus berorientasi sebagai pembaca sekaligus penulis. Kita harus menemukan kalimat pas, yang bisa mengarahkan, baik kita sebagai pengarang maupun kita sebagai pembaca, kepada alur pengisahan.
Karena membuat kalimat pembuka bukan urusan gampang, King mengakui dia tidak terlalu memikirkan itu saat menulis draf pertama. Kalimat pembuka “yang sempurna dan mengundang” itu adalah sesuatu yang muncul dalam revisi. Inilah fase pekerjaan terberat seorang pengarang.
Revisi dalam draf kedua, menurut King, bisa jadi memerlukan beberapa perubahan besar. Dia menjelaskan ini dalam memoarnya yang lebih mirip panduan menulis: On Writing: A Memoir of the Craft (2010). King menekankan pentingnya proses revisi dalam aktivitas kepengarangan.
Berikut ini adalah dua puluh saran teratas King yang disarikan dari On Writing. Sekitar setengahnya berkaitan langsung dengan revisi. Setengah lainnya mencakup hal-hal yang lebih abstrak, seperti sikap, disiplin, kebiasaan kerja seorang pengarang. Sejumlah saran ini lahir dari trial and error King selama puluhan tahun.
- Pertama-tama menulislah untuk diri sendiri, dan kemudian pertimbangkan tentang pembaca. “Ketika menulis sebuah cerita, Anda seperti tengah menceritakannya kepada diri Anda sendiri. Ketika Anda menulis ulang (revisi), pekerjaan utama Anda adalah mengeluarkan dari cerita itu semua hal yang bukan cerita.”
- Jangan menggunakan kalimat pasif. “Penulis pemalu menyukai kata kerja pasif seperti kekasih pemalu yang menyukai pasangan pasif.”
- Hindari kata keterangan (adverb). “Kata keterangan itu bukan temanmu.”
- Hindari kata keterangan, terutama setelah “dia berkata” dan “katanya”.
- Jangan terobsesi dengan tata bahasa yang sempurna. “Objek fiksi bukanlah kebenaran tata bahasa tetapi membuat pembaca menyambut dan kemudian menceritakan sebuah kisah.”
- Keajaiban ada dalam genggamanmu. “Saya yakin ketakutan adalah akar tulisan buruk.”
- Baca, baca, baca. “Jika tidak punya waktu membaca, maka Anda tidak punya waktu (atau alat) untuk menulis.”
- Jangan selalu ingin membuat orang lain bahagia. “Jika kamu berniat menulis sejujur mungkin, maka hari-harimu sebagai anggota masyarakat yang sopan segera berakhir.” Di sini, King ingin mengatakan, tulislah sejujur mungkin dan jangan cemas dengan respons dan kritik orang lain.
- Matikan televisi. “Televisi sungguh hal terakhir yang dibutuhkan oleh seorang penulis yang menginginkan kesuksesan.”
- Waktu Anda tiga bulan. “Draf pertama sebuah buku—bahkan yang panjang sekalipun—seharusnya tidak lebih dari tiga bulan.”
- Ada dua rahasia kesuksesan. “Saya tetap sehat secara fisik, dan saya tetap menikah.” Anda bisa setuju atau tidak dengan saran kedua.
- Tulislah satu kata dalam satu momen. “Entah itu cuma sketsa satu halaman atau trilogi epik seperti The Lord of the Rings, semuanya selalu diselesaikan oleh satu kata dalam satu momen.”
- Hilangkan gangguan. “Seharusnya tidak ada telepon di ruang tulis Anda, tentu saja tidak ada televisi atau videogame untuk Anda mainkan.”
- Setialah pada gaya Anda sendiri. “Seseorang tidak dapat meniru pendekatan seorang penulis terhadap genre tertentu, tidak peduli seberapa sederhananya cara penulis itu.”
- Gali. “Sebuah cerita adalah pusaka, bagian dari dunia yang sudah ada sebelumnya tapi belum ditemukan. Tugas penulis adalah menggunakan alat di kotak perkakasnya untuk menyatukan apa-apa yang berserakan agar menjadi sesuatu yang utuh.”
- Beristirahatlah. “Anda akan mendapati bahwa membaca buku Anda setelah jeda enam pekan sebagai pengalaman aneh, dan seringkali mengasyikkan.”
- Tinggalkan bagian yang membosankan dan bunuh kekasih-kekasih Anda. “Bunuh kekasih-kekasih Anda, bunuh kekasihmu, bahkan ketika itu menghancurkan hati kecil egosentrismu, bunuh kekasihmu.” Maksud King di sini adalah seorang pengarang yang baik seharusnya berani menghilangkan bagian cerita atau karakter yang ia sukai jika semua itu mengganggu keseluruhan penceritaan.
- Riset tak seharusnya menutupi cerita. “Ingat kata latar. Di situlah riset berada: tempatkan dia sejauh mungkin di latar belakang kisah.”
- Anda akan menjadi penulis hanya dengan membaca dan menulis. “Kamu akan mempelajari yang terbaik dengan banyak membaca dan banyak menulis, dan pelajaran paling berharga tentang semua hal adalah yang kamu ajarkan kepada dirimu sendiri.”
- Menulis adalah tentang menjadi bahagia. “Menulis bukan tentang menghasilkan uang, menjadi terkenal, mendapatkan teman kencan, bercinta, atau berteman. Menulis adalah sihir, seperti air kehidupan dan juga seni kreatif lain. Air itu gratis. Maka, minumlah.”[]
[Artikel ini disadur dan ditulis ulang dari sumber utama: Josh Jones, “Stephen King’s Top 20 Rules for Writers”, Openculture.com, diakses pada 29 Juni 2020]