JELAJAH LITERASI

“News of The World”: Kekuatan Bercerita

in Film by

News of the World menyajikan bagaimana kekuatan bercerita dalam masa-masa sulit. Film ini seakan berpesan, seberapa pun sulitnya keadaan, cerita adalah kekuatan yang bisa menghibur sekaligus memberdayakan kita.

SEGALA sesuatu tentang manusia adalah cerita. Kesadaran-diri, ingatan, khayalan, perjuangan hidup, dan identitas sosial. Semua meriwayatkan cerita dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui cerita.

Ceritalah yang membentuk masyarakat manusia. Kepandiran dan kecerdasannya. Kemarahan dan kasih sayangnya. Kesedihan dan kegembiraannya.

Ceritalah yang membuka negeri-negeri baru dan membangun kota-kota. Pembangunan fisik hanyalah bagian yang tampak dari sebuah cerita. Sebab, ceritalah yang menginspirasi manusia menjelajahi tanah-tanah yang dijanjikan dan kemudian menata kehidupan.

Karena itulah mungkin kitab suci bercerita. Sang Pembuatnya (bisa Anda sebut Tuhan atau siapa pun) tahu betul manusia sangat gandrung kepada cerita.

Antropologi mencatat peradaban manusia, di mana pun itu, selalu memiliki ketertarikan kepada cerita. Orang-orang berkumpul untuk mendengarkan tukang dongeng atau para pengelana menceritakan apa yang terjadi di belahan lain bumi ini. Dalam sejarah, mereka yang punya banyak stok cerita dan piawai bercerita adalah mereka berpotensi besar didengarkan masyarakat.

Sebagian kita kadang meremehkan cerita. Ah, cuma cerita. Bukan fakta.

Kita mungkin lupa. Ilmuwan-ilmuwan besar piawai bercerita. Mereka tak hanya berteori tapi menuliskan teori-teori itu dalam karya, dalam cerita.

Albert Einstein, yang konon memiliki sel abu-abu terbaik di kolong jagat, juga tukang cerita. Di luar 2.000-an makalah fisika teoritisnya, Einstein menulis lebih daripada 3.000 halaman korespondensi pribadi ke sejumlah orang, yang menceritakan berbagai hal tentang diri dan ketertarikan personalnya.

Dalam fisika teoritis, para fisikawan bahkan menyebut konsep-konsep yang mereka rumuskan sebagai “story”. Ini karena mereka hanya tahu apa yang mereka pikirkan itu ada, tapi belum mengetahui bagaimana semua itu bisa ada atau memastikannya melalui eksperimen. Mereka karenanya merumuskan “story” dalam bentuk hitungan matematis untuk mensaintifikasi konsep-konsep tersebut. Rumusan matematis ini kadang mereka sebut secara bercanda sebagai “matematika fiksi”.

Cerita bisa mengambil banyak bentuk. Ia tidak bisa hanya dikaitkan dengan fiksi. Berita, yang didefinisikan sebagai kabar peristiwa faktual-aktual, juga disampaikan dengan bercerita. Itulah mengapa dalam bahasa Inggris berita seringkali disebut news story atau bahkan story saja. Orang-orang mendengar berita dalam bentuk storytelling dari para pengelana, orang-orang pintar, atau petugas pemerintahan.

Kapten Jefferson Kyle Kidd (Tom Hanks) dalam News of the World menggambarkan profesi unik: pembaca berita. Kidd berkelana dari kota ke kota di selatan Amerika Serikat untuk membacakan potongan berita dari koran-koran, seperti The Philadelphia Inquirer, The Dallas Herald, atau The Houston Telegraph. Ia mengumpulkan orang-orang di sebuah ruangan lalu membacakan berita yang dia pilah dari koran-koran itu. Hadirin yang mendengar pembacaannya membayarnya se-dime atau sepersepuluh dolar.

  • Judul: News of the World
  • Sutradara: Paul Greengrass
  • Penulis: Paul Greengrass, Luke Davies
  • Pemain: Tom Hanks, Helena Zengel
  • Rilis: 25 Desember 2020
  • Durasi: 118 menit

Kidd tak hanya membacakan berita. Dia membacakannya dengan irama dan intonasi memikat. Dia juga menyelipkan komentarnya atas berita. Yang terpenting, emosinya bermain dalam setiap pembacaan.

Pembacaannya membuat orang senang, bersemangat, dan kadang marah. Dalam suatu adegan, dia memicu perlawanan orang-orang yang bekerja paksa untuk sekelompok milisi rasis kulit putih.

Karakter Kidd hidup di tengah Amerika yang tengah mengalami perubahan besar. Dan setiap perubahan besar biasanya menyakitkan.

Perang Sipil (1861-1865) baru saja berakhir dengan kekalahan kubu Konfederasi. Ekonomi tak menentu karena perang menghancurkan segalanya, termasuk bisnis percetakan Kidd. Perang menyisakan wilayah-wilayah tak bertuan, terutama yang menolak bergabung ke dalam serikat. Muncullah milisi-milisi dengan para warlord yang menegakkan “hukum” buatan mereka sendiri. Pasukan Union, pemenang perang, berpatroli di wilayah-wilayah itu sambil menuntut sumpah setia tertulis, terutama dari bekas serdadu Konfederasi seperti Kidd. Konflik dan pembantaian kerap terjadi antara pendatang kulit putih dengan penduduk pribumi Indian atau Meksiko. Meski perbudakan telah dihapus, pembunuhan atas orang kulit hitam masih terjadi.

Di tengah situasi yang tidak menentu, jika kita membaca sejarah Amerika Serikat, berita menjadi kebutuhan utama masyarakat. Jurnalisme berkembang pesat pada masa-masa perang dan sesudahnya.

Kidd melihat peluang kerja menjadi pembaca berita setelah bisnis percetakannya bangkrut. Orang-orang sibuk bekerja untuk bertahan hidup di masa sulit hingga tak sempat membaca berita. Sebagian besarnya juga masih buta huruf. Sementara, distribusi dan sirkulasi koran belum luas menyebar. Pembacaan berita Kidd pun selalu ditunggu-tunggu, dihadiri banyak orang meskipun dia bilang ini bukan pekerjaan untuk menjadi kaya.

Kidd selalu mengatakan dia membacakan berita untuk menghibur masyarakat yang dihimpit kesulitan dan kekacauan—Filsuf-psikolog Owen Flanagan mengatakan cerita adalah bentuk hiburan paling awal umat manusia. Orang-orang senang meskipun tak jarang berita yang dibacakan Kidd bercerita tentang kecelakaan feri, kebakaran pertambangan, dan wabah penyakit. Tapi, orang-orang tetap ingin tahu apa yang terjadi di luar “dunia” mereka. News of the world. Dunia dalam berita.

Jalan hidup Kidd berkelok ketika bersinggungan dengan Johanna Leonburger (Helena Zengel), anak perempuan imigran Jerman berusia sepuluh tahun yang diculik suku Kiowa di usia empat tahun. Suku Indian itu membantai ayah, ibu, dan adik bayinya. Mereka kemudian membesarkan Johanna dalam kultur Kiowa dan memberinya nama Cicada. Johanna hendak dikirim pulang ke keluarganya di Castroville setelah keluarga Indiannya dibantai oleh pendatang kulit putih. Di tengah perjalanan, pengantarnya, seorang kulit hitam, dibunuh. Dalam situasi inilah, Kidd bersua Johanna.

Johanna adalah gambaran anak korban perang. Mereka menjadi yatim berkali-kali. Mereka tercerabut dari akar. Johanna yang hanya bisa berbahasa Kiowa dan menyisakan sedikit memori tentang keluarga asalnya dipaksa beradaptasi kembali dengan dunia lamanya. Tak mudah bagi seorang anak untuk hidup dalam dunia yang terbolak-balik seperti ini, dan Johanna dalam News of the World memberi kita representasi keadaan tersebut.

Kidd memutuskan mengantar johana ke keluarga asalnya: paman dan bibinya. Mereka berdua harus menempuh perjalanan berpekan-pekan dengan kereta kuda dari Wichita Falls ke Castroville sejauh 640 kilometer, atau kira-kira jarak Jakarta-Surabaya.

Dalam perjalanan inilah, ikatan yang hampir tak mungkin pun mewujud. Kidd, pensiunan serdadu 71 tahun, dan Johanna, anak 10 tahun, mengukir cerita mereka berdua dalam perjalanan itu: menghadapi bandit yang ingin menjual Johanna sebagai budak; sekelompok milisi kulit putih; jarak jauh yang melelahkan; dan alam yang tak bersahabat.

Di sini, News of the World menunjukkan bagaimana ikatan emosional bisa terjalin melalui cerita dari dua manusia yang bahkan tak saling mengenal satu sama lain. Dalam bahasa-bahasa simbol, mereka saling menyimak cerita masing-masing. Kidd dengan kisah istrinya yang meninggal karena kolera saat bertugas di medan perang dan Johanna dengan kisah pembataian dua keluarganya.

“Kita harus terus berjalan lurus, jangan menoleh ke belakang,” kata Kidd kepada Johana. Dalam bahasa Kiowa, gadis itu menjawab, “Untuk terus berjalan lurus, kita harus lebih dulu mengingat.”

Mengikuti Kidd membacakan berita selama perjalanan, Johanna mulai menyukai cerita. Ketika hendak dipulangkan kepada paman dan bibinya, dia bertanya kepada Kidd, “Apakah kita akan membacakan cerita? Dime?” Saat akhirnya bertemu dengan keluarga Johanna, Kidd meminta keluarga itu membelikan Johanna buku. “Dia suka cerita,” katanya.

Itu satu lagi pesan dari News of the World tentang kekuatan bercerita. James Joseph Trelease, pendidik dan konsultan pendidikan, dalam bukunya Read-Aloud Handbook menyatakan bahwa membacakan cerita secara reguler kepada anak-anak dapat mengembangkan kecakapan mereka berbahasa. Anak-anak yang rutin mendengarkan cerita lebih cepat menyerap kosakata dan menangkap makna.

News of the World menyajikan bagaimana kekuatan bercerita itu dalam masa-masa sulit. Film ini seakan berpesan, seberapa pun sulitnya keadaan, cerita adalah kekuatan yang bisa menghibur sekaligus memberdayakan kita.

News of the World diadaptasi Paul Greengrass (juga mengarahkan Hanks dalam Captain Philips) dari novel karya penulis fiksi sejarah Paulette Jiles dengan judul sama. Novel ini masuk dalam daftar finalis National Book Award 2016.

Ada sedikit perbedaan antara film dan novelnya. Dalam novel, Kidd menerima pekerjaan mengantarkan Johanna dari kawannya bekas budak, Britt Johnson. Dalam film, pria kulit hitam yang hendak mengantarkan Johanna terbunuh di tengah perjalanan dan Kidd bersua dengan Johanna secara kebetulan. Tapi, baik dalam novel maupun film, Kidd tak menuntut sepeser pun untuk tugas tersebut.

Perbedaan lainnya adalah novelnya menceritakan anak-anak perempuan Kidd sementara filmnya hanya sedikit menyinggung mereka. Filmnya juga tak menyinggung bagaimana kemudian John Carley (Fred Hechinger), pemuda yang Kidd dan Johanna temui di kamp milisi kulit putih dan membantu mereka keluar dari kamp itu, kemudian menikahi Johanna dewasa. Lalu, film juga tak memperlihatkan bagaimana Kidd kemudian melihat pekerjaan membaca berita tak mungkin dipertahankan karena sirkulasi koran mulai meluas menyusul pembangunan jalur-jalur transportasi.

Meskipun teknologi informasi berkembang dahsyat, pembaca berita dan cerita sebenarnya tetap eksis hingga kini. Pembaca berita saat ini terutama tampil di televisi. Mereka disebut anchor.

Ada hal menarik dari kata anchor. Kata ini diambil dari istilah dalam perlombaan estafet. Anchor adalah pelari terakhir.

Anchor berita karenanya ujung tombak proses pejalanan berita. Dialah yang menentukan apakah sebuah berita terkomunikasikan dengan baik kepada khalayak atau tidak.

Jika boleh membandingkan Kidd dengan anchor saat ini, saya lebih memilih Kidd atau bahkan Hanks membacakan berita atau cerita kepada saya daripada anchor-anchor saat ini, yang kaku dan kering dari emosi karena dibatasi oleh “doktrin” 5W1H. Kita tak lagi bisa menikmati cerita dan latar belakang suatu peristiwa. Berita menjadi teramat kaku, serba singkat, dan dangkal. Tak ada emosi. Tak ada nuansa apalagi insight, yang biasanya kita dapatkan dari pembaca siaran berita di radio pada masa lalu.

Kembali kepada News of the World. Film ini sederhana. Plotnya lurus-lurus saja. Tak ada kelokan dan kejutan. Anda sudah bisa menebak akhirnya.

Namun, film ini dibuat dengan ketelatenan. Anda bisa menyaksikan lanskap indah wilayah-wilayah selatan Amerika. Bukit-bukit batu. Gurun. Film ini juga berhasil menyajikan gambaran suasana muram setelah perang saudara di Amerika. “Orang miskin bertempur di perang orang kaya. Kita berjuang tapi semua ini bukan milik kita,” kata seorang bandit, bekas serdadu Konfederasi.

Penampilan dua bintang utamanya mengagumkan. Tom Hanks tak perlu diragukan lagi. Dia bisa dengan mudah menampilkan sosok malang secara menyentuh tanpa perlu jatuh ke dalam sentimentalisme tak perlu. Karakter seperti ini sudah jadi makanan sehari-hari Hanks, seperti dalam Forest Gump (1994), Captain Phillips (2013), atau Sully (2106). Dia tak perlu mendapatkan Oscars lagi untuk peran sebagai Kapten Kidd. Ini bukan lagi karakter yang menantang bagi Hanks.

Penampilan luar biasa, yang menurut saya justru melampaui Hanks, datang dari Helena Zengel. Artis Jerman 12 tahun ini memanfaatkan benar momen debutnya di Hollywood. Dia menghabiskan tiga bulan beradaptasi di lokasi syuting di New Mexico. Tiga pekannya dia gunakan untuk mempelajari bahasa dan budaya Kiowa. Hasilnya adalah johanna, gadis kulit putih berbudaya Kiowa yang enigmatik di awal tapi meluruh setelah ikatan emosional mulai terjalin antara dirinya dan Kidd selama perjalanan ke Castroville.

Zengel adalah meteor dari Berlin. Dia mulai berakting di usia lima tahun. Hanya dalam empat tahun dia sudah mampu membuat Greengrass terpukau setelah sutradara asal Inggris ini menyaksikan System Crasher di Berlinale 2019. Dalam film ini, Zengel memerankan anak perempuan sembilan tahun yang superagresif karena menderita trauma. Lewat System Crasher pula, Zengel menyabet predikat aktris terbaik Jerman pada April 2020.

News of the World kerap dibandingkan oleh sejumlah kritikus dengan The Searchers (1954) karya John Ford atau True Grit (2010) karya Coen bersaudara. Sebagian besarnya malah menyatakan lebih menyukai dua film itu daripada News of the World karena plot keduanya yang tidak baik-baik saja, lebih revisionis terhadap genre Western.

Saya sebaliknya justru lebih memilih News of the World daripada The Searchers dan True Grit. Memang benar News of the World rada membosankan. Memang benar News of the World tidak menampilkan kompleksitas moral.

Tapi, tak seperti The Searchers, News of the World tak menampilkan Indian semata kaum brutal yang hanya tahu bagaimana menguliti kulit kepala pendatang kulit putih. “Pendatang membunuh Indian untuk mengambil tanah mereka. Indian membunuh pendatang untuk merebutnya kembali,” kata Kidd. Ada nuansa di sini. Tidak hitam-putih. Tak seperti Ethan (John Wayne) dalam The Searchers, Kapten Kidd tak membenci Johanna karena gadis itu menjadi Indian. Dan tak seperti True Grit, News of the World tak perlu menampilkan lelucon konyol ala koboi untuk memikat penonton.

Lebih jauh, mengapa pula kita mengategorikan film ini sebagai Western. Okelah, ada adegan tembak-menembak. Ada adegan menunggang kuda, dan lain sebagainya. Tapi, sang protagonis bukanlah sherif, pemburu hadiah, atau koboi murka yang ingin membalaskan dendam atau melacak buruannya.

Kidd hanyalah pensiunan serdadu yang mencoba melupakan kegetiran masa lalunya: peperangan dan kematian istri. Sementara, Johanna adalah anak yatim yang terjebak dalam perang orang dewasa, perang yang tak pernah bisa ia mengerti.[]

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

*

Latest from Film

Go to Top