“The Two Popes”: Paus Juga Manusia
The Two Popes, film sarat dialog teologis dan ideologis tapi dikemas cerdas sekaligus jenaka. Mencoba menggambarkan sisi manusiawi dua paus. Tontonan layak menjelang Natal.
Keep ReadingThe Two Popes, film sarat dialog teologis dan ideologis tapi dikemas cerdas sekaligus jenaka. Mencoba menggambarkan sisi manusiawi dua paus. Tontonan layak menjelang Natal.
Keep ReadingSebuah riset menunjukkan membaca memiliki kekuatan mengatasi masalah kesehatan mental dan kesejahteraan sosial. Persoalannya, sampai sejauh mana kepedulian kebijakan publik di negara ini bagi aktivitas literasi?
Keep ReadingOleh Purbatjaraka | Catatan Redaksi: Dalam artikel ini, filolog dan ahli sastra Jawa, Purbatjaraka ikut menanggapi tulisan Sutan Takdir Alisjahbana. Guru Besar UI dan UGM itu memandang bahwa Indonesia modern adalah sambungan dari zaman-zaman sebelumnya. Dia juga menolak pandangan bahwa Indonesia harus berkiblat ke Barat. Sebab, “Kalau demikian, kelak jadinya kita terpaksa selalu mengejar saja.”
Keep ReadingDengan menelusuri catatan sejarawan awal Yahudi, Shlomo Sand berkesimpulan bahwa penduduk asli Palestina adalah keturunan bangsa Yahudi Kuno. Sebaliknya, imigran Yahudi tak pernah memiliki afinitas historis dengan Tanah Yang Dijanjikan.
Keep ReadingOleh Sutan Takdir Alisjahbana
Catatan Redaksi: Dalam tulisan ini, Sutan Takdir Alisjahbana menanggapi tanggapan Sanusi Pane “Persatuan Indonesia” atas tulisannya “Menuju Masyarakat dan Kebudayaan Baru”. Dilampirkan juga di dalamnya tanggapan balik Sanusi Pane.
Keep ReadingOtak kita saat ini kian sibuk. Itu artinya kita sulit fokus, apalagi mengingat kembali apa yang sudah kita baca. Tapi, tip membaca dari peneliti neurosains berikut ini akan membantu kita mendapatkan yang terbaik dari apa yang kita baca.
Keep ReadingMarriage Story bukan sekadar tentang pernikahan menjelang kehancurannya. Lebih dari itu, ia soal cinta yang tak terperikan; yang tenggelam dalam kesibukan; yang kelu di hadapan ego.
Keep ReadingOleh Sanusi Pane
Catatan redaksi: polemik kebudayaan adalah momen pergulatan pemikiran di kalangan budayawan Indonesia pada 1930-an. Satu bagiannya adalah polemik seputar apakah zaman Indonesia modern pada awal Abad ke-20 merupakan kelanjutan zaman sebelumnya ataukah justru sama sekali baru. Bagian ini diisi dengan saling balas tulisan antara Sutan Takdir Alisjahbana, Sanusi Pane, dan Poerbatjaraka. Perdebatan mereka dan tokoh-tokoh budayawan lainnya dikumpulkan oleh Achdiat Karta Mihardja dan dijadikan buku Polemik Kebudayaan yang diterbitkan Balai Pustaka pada 1948. Kami menghadirkan tulisan Alisjahbana, Pane, dan Mihardja secara berseri.
Keep ReadingPeradaban Islam pernah menghasilkan banyak karya ensiklopedis. Ini menjadi bukti era keemasannya. Tapi, semua itu cuma album yang tak akan berarti apa-apa kecuali kita menyerap pelajaran darinya.
Keep ReadingOleh Sutan Takdir Alisjahbana
Catatan redaksi: polemik kebudayaan adalah momen pergulatan pemikiran di kalangan budayawan Indonesia pada 1930-an. Satu bagiannya adalah polemik seputar apakah zaman Indonesia modern pada awal Abad ke-20 merupakan kelanjutan zaman sebelumnya ataukah justru sama sekali baru. Bagian ini diisi dengan saling balas tulisan antara Sutan Takdir Alisjahbana, Sanusi Pane, dan Poerbatjaraka. Perdebatan mereka dan tokoh-tokoh budayawan lainnya dikumpulkan oleh Achdiat Karta Mihardja dan dijadikan buku Polemik Kebudayaan yang diterbitkan Balai Pustaka pada 1948. Kami menghadirkan tulisan Alisjahbana, Pane, dan Mihardja secara berseri.
Keep Reading