“Malas Itu Perlu”: Motivasi Diri Tak Lazim dari Negeri Ginseng

Meskipun sempat sedikit dikecewakan oleh judulnya, isi buku ini memberi kompensasi yang jauh lebih besar daripada kekecewaan itu.
Keep ReadingMeskipun sempat sedikit dikecewakan oleh judulnya, isi buku ini memberi kompensasi yang jauh lebih besar daripada kekecewaan itu.
Keep ReadingJauh sebelum nge-hit dan dapat Oscars lewat Parasite, Bong Joon-ho lebih dulu menghentak jagat film dengan The Host. Masuk dalam
Seperti dalam film-filmnya yang terdahulu, dalam Parasite, Bong Joon-ho mampu menunjukkan bahwa solidaritas kelas itu hanya ada dalam teori. Kelicikan
Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982 karya yang memicu kontroversi di Korea Selatan, baik saat terbit sebagai novel maupun ketika diangkat
Kita cenderung tak suka dibilang “kekanak-kanakan”. Tapi bagi Levitt dan Dubner, berpikir dan bersikap seperti anak-anak bisa memberi sudut pandang dan cara baru dalam menyelesaikan persoalan.
Keep ReadingThe Book of Ikigai karya Ken Mogi memandu kita menelusuri tradisi bangsa Jepang yang berkaitan dengan etos hidup mereka. Buku
Buku Ali Zaenal Abidin ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam periode quarter life crisis atau midlife crisis. Benarkah kebahagiaan
Buku Ali Zaenal Abidin ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam periode quarter life crisis atau midlife crisis. Benarkah kebahagiaan itu tujuan hidup ini? Buku ini menjawab, bukan. Lalu apa tujuan hidup?
Keep ReadingThe Book of Ikigai karya Ken Mogi memandu kita menelusuri tradisi bangsa Jepang yang berkaitan dengan etos hidup mereka. Buku
Apa yang membuat para relawan mau membantu banyak orang di tengah kondisi sulit dan menantang tanpa berharap imbalan? Dan Ariely,
Kita cenderung tak suka dibilang “kekanak-kanakan”. Tapi bagi Levitt dan Dubner, berpikir dan bersikap seperti anak-anak bisa memberi sudut pandang
Penerbit Mizan menerbitkan ulang Islam Alternatif (1986) dan Islam Aktual (1991) karya Jalaluddin Rakhmat. Masih relevankah substansi dua buku itu dengan masa kini?
Keep ReadingJalaluddin Rakmat sebenarnya lebih seorang pendidik daripada tokoh agama ataupun politisi. Belajar Cerdas: Belajar Berbasiskan Otak adalah sumbangannya kepada dunia
Terinspirasi oleh terminologi homo sovieticus, Jalaluddin Rakhmat merumuskan homo orbaicus sebagai karakter manusia penghambat perubahan sosial. Apakah, setelah lebih dari
Rekayasa Sosial: Reformasi, Revolusi, atau Manusia Besar (1999) menghimpun kuliah Jalaluddin Rakhmat sejak akhir 1980-an hingga 1990-an di hadapan mahasiswa
Buku karya Haidar Bagir dan Ulil Abshar Abdalla ini menjawab pernyataan-pernyataan kenes, gagah, dan gahar tapi pongah dari para “bigot” sains yang mencemooh agama.
Keep ReadingPenulis “The New York Times Best Seller”, Eric Weiner, mengunjungi Indonesia pada akhir Oktober 2022. Berikut ini kesan editor Mizan
Menyusul Revolusi Iran 1979, bersama Ali Syariati dan Murtadha Muthahhari, Hossein Nasr dan pemikirannya mulai dikenal dan memengaruhi diskursus Islam
Berawal dari orasi budaya yang kemudian diturunkan menjadi rangkaian tulisan, Haidar Bagir menulis buku renungan tentang Sunnah dan Syi’ah, isu
Dalam buku ini, Masdar Farid Mas’udi memandang bahwa ajaran zakat itu sebenarnya adalah ruh etik sementara tubuh pelembagaannya adalah pajak. Sebab, Rasulullah dalam praktiknya tak pernah menerima dikotomi zakat dan pajak.
Keep ReadingJalaluddin Rakmat sebenarnya lebih seorang pendidik daripada tokoh agama ataupun politisi. Belajar Cerdas: Belajar Berbasiskan Otak adalah sumbangannya kepada dunia pendidikan setelah dia risau karena para pendidik tak mau mengenali bagaimana dan mengapa otak bekerja.
Keep ReadingPenerbit Mizan menerbitkan ulang Islam Alternatif (1986) dan Islam Aktual (1991) karya Jalaluddin Rakhmat. Masih relevankah substansi dua buku itu
Terinspirasi oleh terminologi homo sovieticus, Jalaluddin Rakhmat merumuskan homo orbaicus sebagai karakter manusia penghambat perubahan sosial. Apakah, setelah lebih dari
Rekayasa Sosial: Reformasi, Revolusi, atau Manusia Besar (1999) menghimpun kuliah Jalaluddin Rakhmat sejak akhir 1980-an hingga 1990-an di hadapan mahasiswa
The Caravan: Abdallah Azzam and the Rise of Global Jihad karya Thomas Hegghammer, peneliti Norwegia, adalah biografi yang detail dan cermat tentang ideolog jihadisme, Abdullah Azzam. Buku ini juga arkeologi jihadisme yang melacak globalisasi jihadisme dari akarnya, berupa ketertindasan individual dan komunal.
Keep ReadingSudut pandang film dokumenter ini komprehensif, membuat kita bisa memahami apa yang terjadi pada 11 September 2001 di New York,
Oleh Karen Armstrong Pada 2013, Uni Eropa menyatakan Wahabisme sebagai sumber utama terorisme global. Namun, Wahabisme bukan hanya “masalah Timur
Dalam kumpulan artikelnya, Habib Ali Al-Jufri menanggapi banyak hal dari isu konseptual hingga fenomenal. Benang merah dalam ulasannya adalah dia selalu melakukan autokritik dan mencari titik keseimbangan.
Keep ReadingBuku ini membawa diskusi lebih tinggi mengenai soal-soal identitas keturunan Hadhrami dalam kajian ilmiah populer. Argumentasi utama penulis melalui pendekatan
Buku ini merupakan upaya menegosiasi ulang identitas Arab yang mungkin suatu waktu pernah “dipaksakan” oleh kelompok sosial tertentu. Mungkin kini
Karya klasik Abu Nashr as-Sarraj ini membantah tuduhan bahwa tasawuf bukan ajaran Islam. As-Sarraj bahkan menunjukkan bahwa semua ilmu bermuara
Dalam Islamofobia: Melacak Akar Ketakutan terhadap Islam di Dunia Barat, Karen Armstrong dan Dilwar Hussain menunjukkan sekularisme tak datang secara alamiah tapi dipaksakan dengan kekerasan. Sekularisme puritan seperti ini malah bisa memicu benturan antarperadaban.
Keep ReadingPenulis “The New York Times Best Seller”, Eric Weiner, mengunjungi Indonesia pada akhir Oktober 2022. Berikut ini kesan editor Mizan
Grup penerbit Mizan memilih sepuluh buku tentang Islam yang layak dibaca sepanjang 2021. Buku apa sajakah?
Buku karya Haidar Bagir dan Ulil Abshar Abdalla ini menjawab pernyataan-pernyataan kenes, gagah, dan gahar tapi pongah dari para “bigot”